SCRIPT AUDIO LENGKAP + MUSIK & SFX

Dipakai untuk rekaman dan editing dubbing.

LEGENDA MUSIK & SFX

Musik (BGM)

  • MUSIK_1_RUMAH_LEMBUT = Piano/gitar lembut, suasana malam hangat (keluarga).
  • MUSIK_2_HUTAN_MISTERI = Musik fantasy ringan, ada rasa hutan dan sihir, tidak terlalu seram.
  • MUSIK_3_TEGANG = Musik tegang (string/drum pelan), untuk permata hilang & konflik.
  • MUSIK_4_MALAM_TENANG = Musik malam lembut (boleh ada pad + nada lembut), untuk adegan tidur.
  • MUSIK_5_PAGI_CERAH = Musik pagi cerah, ringan & positif.
  • MUSIK_6_ENDING_CERIA = Musik ceria untuk yel penutup.

Sound Effect (SFX)

  • SFX_HUTAN = Suara hutan lembut (burung jauh, angin).
  • SFX_MALAM = Suara jangkrik malam lembut.
  • SFX_PAGI_BURUNG = Suara burung pagi pelan.
  • SFX_SIHIR_1 = Bunyi sihir ringan (ting + whoosh pendek).
  • SFX_SIHIR_2 = Bunyi sihir sedikit lebih kuat dari SFX_SIHIR_1.
  • SFX_SIHIR_TARIK = Bunyi sihir seperti tarikan energi (reverse whoosh).
  • SFX_CHIME_MORTANA = Bunyi chime/harp pendek saat Mortana muncul.
  • SFX_PETI_PERMATA = Bunyi kayu / tutup kotak dibuka (opsional).

Catatan teknis di script

  • [FADE IN 3s] = naik pelan selama 3 detik.
  • [FADE OUT 2s] = turun pelan selama 2 detik.
  • [VOLUME DOWN] = turunkan volume BGM sedikit.
  • [JEDA 1 detik] = diam sekitar 1 detik (biarkan napas/reaksi).

[ SCENE 1 – RUMAH / DONGENG ]

Durasinya kira-kira 45–60 detik.

[MUSIK_1_RUMAH_LEMBUT – FADE IN 3s]

NARATOR:

Di sebuah malam yang tenang, di sebuah rumah sederhana, anak-anak sudah berkumpul di ruang keluarga. Seperti biasa, mereka menunggu satu hal: cerita sebelum tidur dari mama.

[JEDA 0,5–1 detik]

CAHAYA:

Eh, anak-anak mama kok di sini?

BALQIS:

Seperti biasa, Ma. Kami kan menunggu mama untuk cerita.

ICHA:

Betul tuh kata Balqis, Ma.

CAHAYA:

Ya ampun, kalian ini ada-ada aja.

SAMANTHA:

Mama mau ceritakan tentang apa malam ini?

CAHAYA:

Tentang… hutan ajaib.

NAZARA:

Mama, hutan ajaib tuh gimana sih, Ma?

CAHAYA:

Sabar, Nak. Ini mau mama ceritakan.

NAZARA:

Oh, oke, Ma.

CAHAYA:

Jadi, kisah hutan ajaib berawal dari sekumpulan anak-anak yang menjelajahi sebuah hutan… hutan yang penuh sihir dan rahasia.

[MUSIK_1_RUMAH_LEMBUT – FADE OUT 2s]

[JEDA 0,5 detik]


[ SCENE 2 – MASUK HUTAN ]

Durasinya kira-kira 50–70 detik.

[MUSIK_2_HUTAN_MISTERI + SFX_HUTAN – FADE IN 2s]

NARATOR:

Dalam cerita mama, ada sekelompok anak yang nekat menjelajahi hutan ajaib. Mereka tidak tahu, kalau hari itu hidup mereka akan berubah.

[JEDA 0,5 detik]

NAEL:

Kita ngapain sih ke sini?

ANISA:

Gatahu…

LILO:

Jelajahi hutan, lah.

STACEY:

Mending jelajahi mall dibanding hutan.

DAVA:

Bener lagi.

ANISA:

Boleh bawa es gak sih?

ALIA:

Yakan, panas kali.

BITA:

Yaudah lah, keliling, yok.

STACEY:

Gas.

[JEDA 0,5 detik untuk gerakan "keliling"]

BGM tetap jalan sampai masuk SCENE 3.


[ SCENE 3 – MORTANA & PENYIHIR BAIK ]

Durasinya kira-kira 70–90 detik.

[MUSIK_2_HUTAN_MISTERI – VOLUME UP sedikit]

NARATOR:

Saat mereka asyik berkeliling, tiba-tiba muncul sosok penguasa hutan ini…

[SFX_CHIME_MORTANA – tepat setelah kalimat narator]

MORTANA:

Selamat datang di hutan ajaib.

MORTANA:

Saya Mortana, ratu penyihir di sini.

ANISA:

Hallo, Bu…

MORTANA:

Kalau kalian butuh bantuan, panggil saja saya. Buatlah diri kalian senyaman mungkin di sini, dan anggap saja seperti rumah sendiri.

[JEDA 0,3 detik]

MORTANA:

Bella… kalau mereka macam-macam, tegur yang baik-baik dulu. Jaga mereka keliling hutan. Paham?

SABRINA:

Paham, Ma.

[JEDA 0,5 detik – Gilang masuk]

GILANG:

Kau siapa, ngalangi jalan cowok ganteng?

VANESA:

Idih, amit-amit. Eh, btw salken, aku Vanesa, seorang penyihir. Dan aku gak sendiri, ada Sabrina dan Bella.

SABRINA:

Hallo!

BELLA:

Hallo!

BELLA:

Kalian ngapain ke sini?

BINTANG:

Keliling. Emang gak boleh?

SABRINA:

Boleh kok. Boleh banget, malahan.

VANESA:

Mau gak kami ajak keliling hutan ajaib?

BITA:

Boleh.

VANESA:

Yaudah, yok.

[JEDA 0,5–1 detik untuk perpindahan posisi keliling]

BGM tetap.


[ SCENE 4 – SIHIR JAHIL KE DAVA ]

Durasinya kira-kira 60–80 detik.

[MUSIK_2_HUTAN_MISTERI – VOLUME DOWN sedikit (beri ruang SFX)]

NARATOR:

Tapi ternyata, di balik pepohonan, ada penyihir lain yang mengawasi mereka… dan mulai usil dengan sihirnya.

[JEDA 0,5 detik]

NARATOR:

Saat mereka berjalan, Vina menyihir Dava.

[SFX_SIHIR_1 – TEPAT setelah kata “menyihir Dava”]

DAVA:

Lah… kok aku gak bisa gerak?

STACEY:

Lah, mana kami tahu?

BITA:

Alah, pura-pura tu. Dah lah, gak usah akting.

DAVA:

Ah, akhirnya bisa gerak juga aku…

ALIA:

Yok lah, lanjut jalan kita.

NARATOR:

Tapi Vina iseng lagi… dan menyihir Dava sekali lagi.

[SFX_SIHIR_2 – sedikit lebih kuat dari SFX_SIHIR_1]

DAVA:

Woi, jujur woi, siapa yang jahil ni?

ANISA:

Mana kami tahu.

GILANG:

Woi, cepet lah. Ngapain kalian di sana?

AGNES:

Hihihi…

ALIA:

Sabar, itu penyihir juga.

ANISA:

Kayaknya…

LILO:

Kamu gak apa-apa, Dava?

DAVA:

Gak apa-apa kok, aman.

[JEDA 0,5 detik untuk rombongan lanjut jalan]

BGM tetap, lalu pelan diarahkan menuju nuansa lebih serius.


[ SCENE 5 – WARISAN PERMATA & ISTIRAHAT MALAM ]

Durasinya kira-kira 90–120 detik.

[MUSIK_2_HUTAN_MISTERI – FADE OUT 2s]

[MUSIK_3_TEGANG (RINGAN/SERIUS) – FADE IN 2s (volume pelan)]

BINTANG:

Kok penyihir yang tadi nyihir Dava itu gak sama kalian?

BELLA:

Hah… dukun?

DAVA:

Itu loh, yang nyihir aku tadi.

SABRINA:

Itu penyihir, bukan dukun.

VANESA:

Heh, tolong ya… bedakan dukun sama penyihir.

STACEY:

Sumpah, ih.

GHAZI:

Udah lah, jangan ribut.

ALIA:

Eh Bella, kenapa penyihir tadi itu gak sama kalian?

BELLA:

Karena mereka termasuk yang rebut warisan ortu kami. Warisan orang tua kami itu diserahkan ke aku, Sabrina, sama Vanesa. Terus mereka marah, dan mereka punya rencana buat rebut lagi.

ALIA:

Kenapa itu dipercaya ke kalian, dan kenapa mereka enggak?

SABRINA:

Karena mereka pakai permata warisan itu buat kepentingan diri sendiri, dan buat hal yang jahat. Padahal warisan itu gak boleh dipakai untuk hal yang jahat.

REYVAL:

Emangnya bisa apa aja sih warisan itu, Bang Mesi?

VANESA:

Udah, intinya… banyak.

STACEY:

Sumpah, ih. Mau lah. Berapa harganya? Seribu bisa gak?

VANESA:

Harga, harga… kau pikir kami jualan?

STACEY:

Iya, emang kenapa?

VANESA:

Anak siapa sih kau…

STACEY:

Anak mama bapak ku lah. Kenapa? Iri?

VANESA:

Idih… enggak, ya.

GILANG:

Halah, iri bilang bos.

RACHEL:

Bisa stop gak berantemnya?

GHAZI:

Denger tuh kata Rachel, jangan berantem dulu napa.

GILANG:

Siap. Kalau Ghazi bicara, ku hargai.

LILO:

Respect to Ghazi.

VANESA:

Kalau aku gimana?

GILANG:

Kau siapa?

VANESA:

Wah, ku kutuk jadi katak baru tahu.

GILANG:

Wah, wah…

LILO:

Apa hukum dari penyalahgunaan sihir?

NAEL:

Banyak gak sih?

DAVA:

Kau tanya pula aku…

RACHEL:

We, balik ajalah.

GILANG:

Nginep sini aja lah.

STACEY:

Gak mau. Panas.

RACHEL:

Denger tuh, panas di sini.

LILO:

Halah, lebay kalian.

NAEL:

Ayok lah, plis.

REYVAL:

Sekali aja.

BINTANG:

Satu harinya…

GHAZI:

Yaudah.

DAVA:

Serius, Ghaz?

GHAZI:

Yaudah lah, sehari nya.

DAVA:

Yasih.

BELLA:

Yaudah, yok istirahat.

SABRINA:

Iya, nih. Udah malam.

[MUSIK_3_TEGANG – FADE OUT 2s]

[MUSIK_4_MALAM_TENANG + SFX_MALAM – FADE IN 2s]

CAHAYA (VO):

Mereka pun tertidur dengan nyenyak, dan akhirnya pagi pun tiba.

[MUSIK_4_MALAM_TENANG + SFX_MALAM – VOLUME DOWN pelan]


[ SCENE 6 – PAGI, PERMATA HILANG & HUKUMAN VANESA ]

Durasinya kira-kira 120–150 detik.

[MUSIK_4_MALAM_TENANG + SFX_MALAM – FADE OUT 2s]

[MUSIK_5_PAGI_CERAH + SFX_PAGI_BURUNG – FADE IN 2s]

FRAISHA:

Akhirnya pagi.

GHAZI:

Yaudah, yok kita siap-siap, terus balik.

KAWAN / ANAK (serempak):

Oke!

REYVAL:

Eh, penyihir, boleh bantu kami untuk balik?

BINTANG:

Iya, kami gak ingat jalan.

BELLA:

Boleh kok.

SABRINA:

Oke. Nyihir lah… Loh, kok sihirnya gak berfungsi?

[MUSIK_5_PAGI_CERAH – VOLUME DOWN sedikit]

BELLA:

Coba cek permata peninggalan ortu kita.

SABRINA:

Emang boleh?

BELLA:

Boleh. Kan kita gunain untuk hal yang baik.

CAHAYA (VO):

Saat mereka ke tempat permata itu disimpan…

[SFX_PETI_PERMATA – kalau ada]

BELLA:

Lah… kok hilang permatanya?!

SABRINA:

Hah? Hilang?

BELLA:

Bisa gawat kita nih, Sabrina…

[MUSIK_5_PAGI_CERAH – FADE OUT 1,5s]

[MUSIK_3_TEGANG – FADE IN 1,5s]

[MASUK VANESA – suara normal]

VANESA:

Kalian nyari ini?

SABRINA:

Iya lah… kok di kamu?

BELLA:

Jangan bilang… kamu lagi yang ambil, Vanesa.

VANESA:

Tuh, tahu.

SABRINA:

Kok kamu tega sih?

VANESA:

Emang kenapa? Gak suka? Kalian pintar, tapi masa gitu aja gak bisa mikir sih…

BELLA:

Parah, parah… menyala, Queen…

SABRINA:

Kok “menyala Queen” sih…

AGNES:

Akhirnya… kita bisa pegang permata ini.

AGNES:

Monster, serang mereka!

[MUSIK_3_TEGANG – VOLUME UP sedikit]

[Bagian kejar-kejaran – JEDA 2–3 detik, boleh tambah langkah kaki pelan kalau mau]

VANESA:

Aduh, sakit… lepasin lah!

GERRIN:

Kalian gak usah melawan. Gak denger apa kata Nyonya?

VANESA:

Halah, banyak bacot kau.

STACEY:

Sadar diri lah. Kau lebih banyak ngomong.

ANISA:

Ngapain kau videoin dari tadi?

STACEY:

Gak apa-apa. Mana tahu nanti viral.

ANISA:

Iya sih…

[MUSIK_3_TEGANG – VOLUME DOWN sedikit]

MORTANA:

Vanesa Aurora Olivia…

VANESA:

Ibu…

MORTANA:

Beraninya kamu gunakan sihirmu untuk hal yang jahat, apalagi pakai warisan orang tua mu sendiri.

VANESA:

Gak gitu, Ma… aku cuma—

MORTANA:

Cukup. Sihir bukan buat pamer, bukan buat pengkhianatan. Karena itu… kamu saya tarik semua kekuatan sihirmu.

[SFX_SIHIR_TARIK – TEPAT setelah “saya tarik semua kekuatan sihirmu”]

[MUSIK_3_TEGANG – VOLUME DOWN sedikit lagi]

STACEY:

Huh… rasain tuh. Siapa suruh jadi pengkhianat.

MORTANA:

Sudah. Jangan diganggu dia. Mending kalian semua… segera balik.

ANISA:

Oh, oke, Bu. Makasih udah bantu ngambil warisan orang tua mereka kembali.

RACHEL:

Iya, Bu. Terima kasih.

[MUSIK_3_TEGANG – FADE OUT 2s]

[MUSIK_1_RUMAH_LEMBUT – FADE IN 2s (versi netral, lembut)]

CAHAYA (VO):

Akhirnya, warisan orang tua mereka kembali ke tangan yang tepat.


[ SCENE 7 – PULANG, PESAN MORAL, YEL 8B ]

Durasinya kira-kira 90–120 detik.

[MUSIK_1_RUMAH_LEMBUT – VOLUME sedang]

BELLA:

Sama seperti kata Bu Mortana, makasih karena kalian udah bantu kami tadi.

RACHEL:

Ah, kecil itu mah.

DAVA:

Sama-sama.

SABRINA:

Karena kalian udah bantu kami mengambil hak kami kembali, monster ini yang akan bantu kalian pulang.

STACEY:

Makasih banyak, teman-teman. Semoga rezeki kalian lancar terus, deh.

SABRINA:

Amin.

ALIA:

Dadaaa…

CAHAYA (VO):

Mereka pun balik ke tempat mereka masing-masing… cerita pun selesai.

[MUSIK_1_RUMAH_LEMBUT – VOLUME DOWN sedikit (biar pesan moral jelas)]

CAHAYA:

Gimana… seru gak?

SAMANTHA:

Seru banget sih, Ma.

CAHAYA:

Siapa nih dari salah satu dari kalian yang bisa jelasin, apa pesan moral dari cerita ini?

BALQIS:

Pesan moral dari cerita ini, jangan segampang itu percaya dengan orang lain. Karena orang terdekat kita saja bisa berkhianat dengan kita.

SAMANTHA:

Betul tuh. Jadinya jangan segampang itu percaya sama orang.

CAHAYA:

Betul. Mama jadi bangga sama kalian.

NAZARA:

Gimana nih, penonton? Menurut kalian penampilan anak kelas 8B?

BALQIS:

Seru banget, kan? Kalau seru, boleh dong tepuk tangan yang paling meriah!

[MUSIK_6_ENDING_CERIA – FADE IN 2s, tempo ceria]

SAMANTHA:

Kami dari…

SEMUA:

KELAS 8B CENDANA – HUTAN AJAIB!
8B… JAYA! JAYA! JAYA!

[MUSIK_6_ENDING_CERIA – TAHAN 2–3 detik, lalu FADE OUT 3s]

[ SELESAI ]