Panduan Blocking

Langsung ke teknis.

DAFTAR ISI

  1. Peta Panggung & Aturan Umum
  2. Blocking DETAIL per Part (Scene 1–7)
  3. Penjiwaan per Kelompok Tokoh
  4. Prinsip Kunci Supaya Drama Maksimal

[ A. Peta Panggung & Aturan Umum ]

1. Peta Zona Sederhana

Anggap panggung dibagi 3 bagian:

KIRI (L) = RUMAH

Cahaya + Balqis + Icha + Samantha + Nazara

TENGAH (C) = HUTAN

Semua anak petualang, adegan jalan-jalan, ngobrol, kejar-kejaran

KANAN (R) = TEMPAT PERMATA / MARKAS PENYIHIR

Meja permata, penyihir, Mortana, hukuman Vanesa

Tambahan dimensi:

F = Front (dekat penonton)

M = Middle

B = Back (dekat backdrop)

Contoh singkat:
L-F = kiri depan, C-M = tengah tengah, R-B = kanan belakang.


[ B. Blocking DETAIL per Part (Scene 1–7) ]

PART 1 – RUMAH / DONGENG

Pemain on stage:

Cahaya, Balqis, Icha, Samantha, Nazara

Posisi awal:

  • Cahaya → L-F, duduk di kursi/sofa, sedikit miring ke tengah.
  • Tikar di depan kursi:
  • Balqis → L-M (tengah depan Cahaya)
  • Icha → L-M kiri sedikit
  • Samantha → L-M kanan sedikit
  • Nazara → bisa di samping Balqis / agak mundur (tetap kelihatan).

Gerak per momen:

  • Narator pembuka: Semua sudah di posisi, dengarkan, ekspresi santai/bahagia.
  • Cahaya: “Eh, anak-anak mama...”: Cahaya sedikit condong ke depan, tangan terbuka.
  • Balqis + Icha + Samantha jawab: Balqis: badan tegak, tangan angkat sedikit. Icha: angguk kuat, senyum. Samantha: miring ke Cahaya, tatapan antusias.
  • Nazara: tanya soal hutan ajaib: Badan agak maju, tangan mengangkat sedikit (kayak penasaran).
  • Cahaya: kalimat kunci “...penuh sihir dan rahasia.”: Di kalimat ini: Cahaya menatap jauh ke arah tengah panggung (C), seperti masuk ke dunia cerita. Anak-anak ikut ikut menatap ke tengah, wajah takjub.
  • TRANSISI freeze: Begitu kalimat selesai: Semua freeze (diam, jangan gerak lagi). Wajah tetap ekspresi penasaran. Lampu perlahan geser fokus ke tengah (hutan).

Penjiwaan:

  • Cahaya = hangat + lembut. Jangan kaku; gerakan tangan pelan.
  • Anak-anak = excited tapi gak lebay. Fokus utama: mata berbinar waktu diceritakan hutan.

PART 2 – MASUK HUTAN

  • Pemain on stage: Nael, Anisa, Lilo, Stacey, Dava, Alia, Bita, Bintang, Ghazi, Rachel. Pemain rumah tetap freeze di L-F.
  • Posisi awal (masuk pertama): Masuk dari belakang tengah → jalan ke C-M. Urutan fleksibel, tapi ideal: Depan (Nael, Anisa, Lilo), Belakang (sisanya).
  • Gerak per momen:
    • Narator: “nekat menjelajahi...”: Mereka berjalan pelan, lihat kanan-kiri (pura-pura ada pohon).
    • Nael: “Kita ngapain sih...”: Nael berhenti di C-F, badan hadap penonton, tapi mata ke teman. Teman lain berhenti menyebar (C-M, C-F).
    • Dialog saling balas (“mall”, “panas”): Tokoh yang bicara sedikit maju 1 langkah ke depan, lalu mundur lagi.
    • Stacey: “Gas.”: Setelah kata “Gas”: Semua serempak langkah 2–3 kali memutar setengah lingkaran di C-M. Gerakan “eksplorasi hutan”.
  • Penjiwaan: Nael = agak bosan/complain. Stacey = santai, cuek. Lainnya = pengimbang, reaksi wajar.

PART 3 – MORTANA & PENYIHIR BAIK

  • Pemain on stage: Rombongan anak hutan, Mortana, Bella, Sabrina, Vanesa, Gilang.
  • Posisi awal: Anak-anak di C-M. Mortana mulai masuk dari R-B → jalan ke C-F.
  • Gerak per momen:
    • Narator: “muncul sosok...”: Mortana melangkah pelan, tegak. Anak-anak mundur setengah langkah ke C-M, kaget.
    • Mortana: “Selamat datang...”: Berhenti di C-F, kepala tegak.
    • Panggil Bella/Sabrina/Vanesa: Mereka muncul dari R-M → ke C-M dekat Mortana. Sedikit tunduk hormat.
    • Mortana mundur: Geser ke R-F, agak samping, mengawasi.
    • Masuk Gilang: Masuk dari C-B ke C-F. Gaya percaya diri.
    • Vanesa perkenalan: Di C-F sedikit kanan. Gerak tubuh tegas.
    • Akhir part (ajakan keliling): Setelah “Yaudah, yok”: Barisan bergerak perlahan ke C-M dan condong ke R-M.
  • Penjiwaan: Mortana = wibawa tinggi. Bella/Sabrina = senyum, lembut. Vanesa = ego, tapi belum full jahat. Gilang = komikal.

PART 4 – SIHIR JAHIL KE DAVA

  • Pemain on stage: Rombongan anak hutan, Agnes, Vina (penyihir usil).
  • Posisi awal: Anak-anak berjalan di C-M. Agnes & Vina bersembunyi di R-B (jongkok/miring).
  • Gerak per momen:
    • Narator: “Vina menyihir Dava.”: Vina berdiri sedikit, arahkan tangan. Dava di C-M langsung freeze (pose kaku).
    • Dialog respon: Stacey & Bita ke C-F, mendekati Dava. Yang lain mengitari Dava (jangan ditutup).
    • Narator: sihir kedua: Dava ganti pose freeze baru. Vina/Agnes ketawa kecil di R-M.
    • Akhir adegan: Agnes & Vina mundur ke R-B. Rombongan kembali berjalan ke C-M.
  • Penjiwaan: Agnes/Vina = nakal, iseng. Dava = mainkan comedy lewat freeze. Teman-teman = reaksi beda-beda.

PART 5 – WARISAN PERMATA & ISTIRAHAT

  • Pemain on stage: Semua anak hutan, Bella, Sabrina, Vanesa.
  • Posisi awal: Kumpul di C-M, formasi setengah lingkaran.
  • Gerak per momen:
    • Obrolan “dukun / warisan”: Bella & Sabrina di C-F. Anak-anak di C-M. Vanesa dekat Bella/Sabrina, gestur beda (melipat tangan, eye-roll).
    • Bella jelaskan warisan: Bella menghadap anak-anak. Sabrina mengangguk.
    • Vanesa iri: Vanesa sedikit mundur, tatapan ke permata (arah R). Ekspresi tersinggung.
    • Bagian “nginep di hutan”: Nael, Dava, Stacey, dsb bisa berubah posisi (duduk/berdiri). Jaga kerapian.
    • Menjelang tidur: Setelah Ghazi setuju, anak-anak cari posisi tidur di lantai C-M / C-B. Saat VO Cahaya: “Mereka pun tertidur...”: Semua pose tidur dan freeze.
  • Penjiwaan: Bella/Sabrina = bijak. Vanesa = konflik dalam (iri). Anak-anak = santai, bercanda.

PART 6 – PAGI, PERMATA HILANG, HUKUMAN VANESA

  • Pemain on stage: Semua anak hutan, Bella, Sabrina, Vanesa, Agnes, Monster, Gerrin, Mortana.
  • Posisi awal: Semua tidur di C-M / C-B.
  • Gerak per momen:
    • Bangun pagi: Fraisha bangun duluan → C-F, stretching. Lainnya menyusul pelan. Formasi longgar di C-M.
    • Cek permata: Reyval & Bintang ke R-M (Bella/Sabrina). Bella & Sabrina jalan ke R-F (meja permata). Anak-anak lain di C-M mengawasi.
    • Permata hilang: Bella reaksi kaget, mundur. Sabrina mendekat, ikut kaget. Anak-anak di C-M spontan mendekat setengah langkah.
    • Masuk Vanesa: Dari R-B jalan ke R-F, pegang permata tinggi.
    • Masuk Agnes & Monster, kejar-kejaran: Agnes dari R-B. Monster dari C-B. Pola lari setengah lingkaran di C-MC-FC-M (5–10 detik). Monster “menangkap” Vanesa di C-F (pegang bahu/tangan, aman).
    • Masuk Mortana & hukuman: Mortana masuk dari R-B ke C-F. Semua berhenti, membentuk setengah lingkaran. Vanesa di C-F, sedikit di depan. Saat kalimat “tarik semua kekuatan sihirmu” + SFX: Vanesa goyang pelan → setengah berlutut, lemas.
    • Akhir: Anak-anak melirik Vanesa tapi mulai mundur ke C-M. Ucapkan terima kasih ke Mortana (bungkuk hormat).
  • Penjiwaan: Vanesa = puncak karakter (iri → tegas → kena tegur → menyesal). Mortana = lebih tegas. Monster = bodyguard.

PART 7 – PULANG, PESAN MORAL, YEL 8B

  • Pemain on stage: Semua.
  • Gerak per momen:
    • Pamitan di hutan: Bella & Sabrina di C-F. Anak-anak manusia di C-M. Monster di belakang. Gestur salaman/hormat kecil.
    • “Monster akan bantu pulang”: Monster di C-F belakang anak-anak. Anak-anak pelan-pelan mundur ke C-B, lalu keluar lewat belakang.
    • Kembali ke rumah: Lampu C redup. Lampu L naik. Cahaya & anak-anak rumah “hidup” lagi di posisi Part 1 (L-F, L-M).
    • Pesan moral: Cahaya bertanya. Balqis menjawab (condong ke depan, tatap penonton). Samantha menegaskan.
    • Ajakan & Yel 8B: Nazara ajak penonton. Setelah itu: Semua pemain (termasuk hutan) masuk. Susun 2–3 baris di C-F. Yel serempak (tangan diangkat/ke depan). Tahan pose 2–3 detik, Bow bareng (bungkuk serentak), Keluar panggung rapi.
  • Penjiwaan: Bagian ini harus terasa “lega”, ringan, bahagia. Jangan ada yang bosan saat yel.

[ C. Penjiwaan per Kelompok Tokoh ]

1. Cahaya (Mama)

  • Energi: hangat, sabar, dewasa.
  • Gesture: tangan lembut, sering membelai udara seolah membelai anak.
  • Wajah: banyak senyum, mata lembut; lebih serius sedikit saat ambil pesan moral.
  • Kunci: jadi “frame” cerita – awal dan akhir kembali ke Cahaya.

2. Anak-anak Rumah (Balqis, Icha, Samantha, Nazara)

  • Balqis: agak serius, jadi “otak” yang menyimpulkan pesan moral.
  • Samantha: ekspresif, banyak menegaskan.
  • Nazara: paling polos/penasaran.
  • Icha: penguat dialog Balqis, jangan terlalu dominan.
  • Fokus: Dengarkan cerita dengan sungguh-sungguh. Saat akhir, jangan malu menghadapi penonton saat bicara pesan moral.

3. Kelompok Petualang Hutan (Nael, Anisa, Lilo, Stacey, Dava, dll.)

  • Energi: ramai, dinamis, tapi terkontrol.
  • Nael: tukang protes.
  • Stacey: cuek lucu, agak sarkas tapi tidak kasar.
  • Dava: korban sihir, banyak momen physical comedy (freeze).
  • Alia, Bita, Bintang, Ghazi, Rachel, Reyval: reaksi dan komentar seimbang.
  • Fokus: Jangan semua ngomong sekaligus; gunakan wajah/tubuh untuk reaksi. Saat yang lain dialog, tugas kamu: menghidupkan hutan.

4. Penyihir Baik (Mortana, Bella, Sabrina)

  • Mortana: Wibawa, langkah pelan. Jangan terlalu serem; lebih ke “pemimpin bijak tapi tegas”.
  • Bella & Sabrina: Banyak kontak mata ke anak-anak. Gestur melindungi.
  • Fokus: Jaga postur tegak. Jangan ikut ketawa berlebihan; kalian “penjaga tata tertib sihir”.

5. Vanesa

  • Karakter: Awal (keren, sombong) → Tengah (iri, egois) → Akhir (kena konsekuensi, lelah, menyesal).
  • Gesture: Banyak lipat tangan, eye-roll halus, tatapan tajam.
  • Fokus: Jaga garis cerita: bukan jahat murni, tapi tersesat oleh iri hati. Di hukuman, wajahmu adalah kunci.

6. Penyihir Usil & Monster (Agnes, Vina, Gerrin, Monster)

  • Agnes/Vina: Gerak lincah, ketawa pendek. Posisi di R-M / R-B (bayangan).
  • Gerrin: Bodyguard kecil, dekat Monster/Agnes.
  • Monster: Badan besar (gesture), langkah berat. Pastikan aman saat kejar-kejaran.
  • Fokus: Jangan terlalu horor; tetap level “fantasy anak”. Jangan menutupi wajah pemain lain.

[ D. Prinsip Kunci Supaya Drama Maksimal ]

Tidak ada “mayat hidup” di panggung

  • Saat bukan giliran bicara: Tetap bergerak kecil (reaksi), Jangan bengong / garuk-garuk / cek tali sepatu.

Barisan & level

  • Jangan semua berdiri sejajar lurus; bosan dilihat.
  • Kombinasi: Ada yang duduk, ada yang jongkok, ada yang berdiri → terutama di hutan.

Eye line

  • Kalau dengar cerita → mata ke pembicara.
  • Kalau takut → mata ke sumber ancaman (Monster / penyihir jahat).
  • Kalau pesan moral → mata ke penonton.

Kontrol energi

  • Scene santai → gerak lebih kecil, jangan teriak-teriak terus.
  • Scene tegang (permata hilang, hukuman) → suara dan ekspresi naik.

Komitmen sampai akhir

  • Jangan turunkan akting setelah merasa “momen penting sudah lewat”.
  • Drama baru selesai SETELAH yel dan bow.